Ketika Dunia Game Menyuarakan Politik dan Isu Sosial

4 jam lalu
Bagikan Artikel Ini
img-content
game
Iklan

Video game kini bukan sekadar hiburan, tapi juga media untuk menyuarakan politik, ideologi, dan isu sosial yang dekat dengan kehidupan.

People who play video games tend to have superior sensorimotor  decision-making skills, study finds

Bagaimana Politik, Ideologi, dan Isu Sosial Disampaikan Lewat Video Game

Video game kini bukan lagi sekadar hiburan untuk melepas stres atau bersenang-senang. Banyak game modern yang justru menjadi media penyampaian pesan, kritik, atau refleksi sosial. Melalui cerita, karakter, dan keputusan pemain, politik, ideologi, gerakan sosial, dan isu kemanusiaan bisa disampaikan dengan cara yang interaktif dan emosional.

Video Game Sebagai Media Penyampai Pesan

Berbeda dari film atau buku, video game memberi kesempatan bagi pemain untuk ikut berperan langsung dalam sebuah cerita. Pemain bisa menentukan keputusan moral, memilih pihak, dan melihat dampaknya secara langsung. Dari situ, game menjadi alat yang kuat untuk menyampaikan pesan politik dan sosial.

Banyak pengembang game menggunakan media ini untuk mengangkat isu yang serius — mulai dari korupsi, perang, kesenjangan sosial, hingga perjuangan hak asasi manusia. Melalui permainan, pemain bisa merasakan situasi yang mungkin tidak pernah mereka alami di dunia nyata.

Contoh Game yang Mengandung Unsur Politik dan Sosial

1. Papers, Please

Game ini menggambarkan kehidupan di negara fiksi bernama Arstotzka, yang penuh aturan dan pengawasan. Pemain menjadi petugas imigrasi yang harus memutuskan siapa yang boleh masuk dan siapa yang ditolak.
Di balik gameplay sederhana, Papers, Please menyampaikan pesan kuat tentang moralitas, kekuasaan, dan kemanusiaan. Pemain dihadapkan pada dilema: menaati negara atau menolong sesama.

Pesan politiknya: kritik terhadap sistem pemerintahan otoriter dan penyalahgunaan kekuasaan.

 


2. This War of Mine

Berbeda dengan game perang pada umumnya, This War of Mine tidak menampilkan tentara sebagai tokoh utama, melainkan warga sipil yang berjuang bertahan hidup di tengah konflik. Pemain harus membuat keputusan sulit — apakah membantu orang lain atau menyelamatkan diri sendiri.

Pesan politiknya: menunjukkan dampak politik dan perang terhadap kehidupan masyarakat biasa.

 


3. Democracy (series)

Dalam game ini, pemain berperan sebagai presiden atau perdana menteri yang harus mengambil keputusan politik. Setiap kebijakan — dari pajak, pendidikan, hingga militer — akan memengaruhi opini publik dan ekonomi negara.

Pesan politiknya: menggambarkan tanggung jawab dan tekanan dalam dunia politik nyata.

 


4. Detroit: Become Human

Game ini bercerita tentang masa depan di mana robot (android) mulai menuntut hak yang sama seperti manusia. Ceritanya menggambarkan perjuangan kesetaraan, diskriminasi, dan kebebasan.

Pesan politiknya: refleksi tentang rasisme, hak asasi manusia, dan kemanusiaan.

 


5. Call of Duty: Modern Warfare

Meskipun dikenal sebagai game aksi, Call of Duty sering menyinggung isu politik global, seperti perang, propaganda, dan perebutan kekuasaan antarnegara. Pemain bisa melihat bagaimana politik memengaruhi kehidupan militer dan masyarakat.

Pesan politiknya: menunjukkan pengaruh politik global dan media terhadap konflik dunia.

 


 

Refleksi Terhadap Nilai-Nilai Indonesia

Sebagai warga negara Indonesia, kita bisa melihat bahwa tidak semua nilai dalam video game cocok dengan budaya kita. Beberapa game menonjolkan kekerasan, kebebasan mutlak, atau gaya hidup individualis yang bisa bertentangan dengan nilai gotong royong dan kesopanan yang kita junjung tinggi.

Namun, banyak juga game yang justru mengajarkan hal positif — seperti empati, tanggung jawab, dan kemanusiaan. Game seperti This War of Mine dan Detroit: Become Human dapat membuat pemain memahami arti kemanusiaan dan keadilan sosial, yang sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.

Artinya, game bisa menjadi cermin untuk kita belajar memahami situasi dunia dan menilai mana yang sesuai dengan nilai bangsa kita.

Verdict: Main dengan Bijak, Pahami Pesannya

Sebagai gamer dan warga Indonesia, kita tidak perlu menolak game yang mengandung unsur politik atau sosial. Sebaliknya, kita bisa menjadikannya sarana pembelajaran dan refleksi.
Yang penting adalah bermain dengan bijak — pahami konteks, nilai, dan pesan yang disampaikan. Bila game terasa provokatif atau tidak sesuai norma, lebih baik dimainkan dengan hati-hati atau dihindari sama sekali.

Video game kini adalah media budaya yang berpengaruh besar. Dengan memahami isinya secara kritis, kita bukan hanya menjadi pemain, tapi juga pembelajar yang peka terhadap dunia dan nilai kemanusiaan.

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler